Hereditas Mendelian Bab 1 - Raytecho -->
Latest Update
Fetching data...

Minggu, 04 November 2018

Hereditas Mendelian Bab 1

HEREDITAS MENDELIAN
Aturan Mendel dalam Pewarisan Sifat

Sebelum mempelajari bagaimana hereditas berjalan dengan prinsip Mendelian, kau harus mengetahui terlebih dahulu apa itu hereditas.


Gambar 1. Ilustrasi Hereditas

Kamu niscaya sudah menyadari, bahwa buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Kalimat ini yaitu ungkapan untuk menggambarkan bahwa anak yang lahir mempunyai ciri-ciri fisik dan sikap yang mirip dengan orang tuanya. Jika ayahnya berbadan tinggi, anaknya juga berbadan tinggi. Jika ibunya berhidung mancung, maka anaknya juga berhidung mancung. Mudah-mudahan, aamiin.

Gambar di bawah yaitu bukti bahwa anak akan sanggup sangat mirip dengan ayahnya bahkan sangat sulit dibedakan hanya dari wajah.


Gambar 2. Ayah dan anak yang sangat mirip dari sebuah keluarga kucing, hehe ...

Tapi, tahukah kau apa yang menjadikan kemiripan itu terjadi?

Baik, saya harap kau sudah tahu konsep Gen. Secara sederhana gen itu mirip cetakan kue, camilan cantik yang dihasilkan akan sesuai dengan cetakannya. Nah, ciri-ciri fisik yang ada pada tubuh makhluk hidup merupakan hasil pencetakan yang sesuai dengan cetakannya, yaitu gen.

Lalu, bagaimana gen anak sanggup mencetak ciri-ciri yang mirip dengan milik orang tuanya?


Gambar 3. Saudara kembar identik mengatakan adanya kesamaan gen

Hal ini berarti mengatakan anak mempunyai gen yang sama dengan orang tuanya.

Kok bisa?

Pada pembentukan sel gamet, gen dari ayah disimpan separuhnya di spermatozoa, sedangkan separuh gen dari ibu disimpan di ovum. Ketika terjadi perkawinan, spermatozoa akan menyerbuk ovum, sehingga terjadi penggabungan gen dari keduanya. Terbentuklah satu gen yang utuh yang merupakan perpaduan gen dari ayah dan ibu. Gen itulah yang menjadi gen anak. Itulah sebabnya mengapa anak mempunyai kesamaan ciri-ciri dengan orang tuanya.

Nyambung?

Meski anak mengandung gen dari kedua orang tuanya, tetap saja ciri-ciri fisiknya tidak serta merta persis keduanya, namun seringkali hanya salah satunya saja atau bahkan adonan keduanya. Misalkan, alisnya mirip ayah, hidungnya mirip ibu, namun bola matanya mirip perpaduan milik ayah dan ibu. Nah, keunikan ciri yang dimiliki anak bahu-membahu akhir dari gen yang berasal dari kedua orang tuanya merupakan gen yang secara acak dipilih dikala pembentukan gamet. Sehingga dikala fertilisasi, gen pada zigot merupakan perpaduan secara acak, maka timbul lah sifat yang secara acak dipilih dari gen-gen tersebut.

Konsep penurunan sifat dari orang bau tanah ke anaknya mirip hal di atas itulah yang disebut dengan Hereditas.


Gambar 4. Mendel dan percobaan persilangannya

Prinsip hereditas telah dijelaskan oleh Mendel dalam postulatnya, yaitu Hukum Segregasi Bebas dan Hukum Asortasi Bebas.

HUKUM MENDEL 1

Hukum Segregasi Bebas

Mendel bilang, bahwa setiap sifat (ciri-ciri) yang ada pada individu ditentukan oleh faktor yang disebut gen atau alel. Gen berpasangan dengan alelnya menjadi satu kesatuan yang disebut genotip. Genotip akan memilih sifat nampak / ciri-ciri dari organisme yang disebut fenotip. Genotip memilih Fenotip.

Contoh: Seorang laki-laki berambut keriting mempunyai anak yang berambut lurus. Sifat rambut ikal ditentukan oleh gen K (K besar), dan sifat rambut lurus ditentukan oleh alelnya, yaitu k (k kecil). Rambut keriting milik si laki-laki kemungkinan bergenotip KK atau Kk, sedangkan rambut lurus si anak kemungkinan bergenotip kk. KK, Kk, atau kk disebut genotip, sedangakn rambut ikal atau lurus yaitu fenotip. Genotip memilih Fenotip. KK atau Kk memilih rambut keriting, sedangkan kk memilih rambut lurus.

Selanjutnya, Mendel menjelaskan bahwa genotip penentu sifat tersebut akan diwariskan dari suatu individu ke keturunannya melalui peleburan gamet. Oleh lantaran itu gen atau alelnya haruslah disimpan di dalam sel gamet (spermatozoa atau ovum) biar sanggup diwariskan. Oleh lantaran gamet berkromosom haploid (genotip dengan gen tidak berpasangan), sedangkan tubuh berkromosom diploid (genotip dengan gen berpasangan) maka tidak semua gen dari suatu sifat disimpan ke gamet, namun hanya salah satu dari kedua alel yang tersedia.

Contoh: Si Pria yang berambut keriting tadi, rambutnya mempunyai genotip Kk, maka dikala pembentukan gamet, sifat rambut tersebut diwariskan dalam bentuk hanya salah satu dari alel yang tersedia. Karena alel yang tersedia yaitu K dan k, maka setiap sel gamet yang terbentuk hanya akan mempunyai K saja atau k saja dengan probabilitas yang sama.

Nah, klasifikasi perihal pewarisan gen melalui gamet di atas itulah yang disebut dengan "Hukum Segregasi Bebas".

Baik. Sekarang coba kita terapkan pada level yang lebih tinggi.

Kita mengetahui bahwa individu mempunyai banyak sifat pada tubuhnya, tidak cuma satu. Lalu bagaimana pola gen pada gamet kalau sifat lebih dari satu?

Prisipnya sama, bahwa gamet hanya boleh mempunyai salah satu alel dari kedua alel yang tersedia untuk tiap sifatnya. Artinya, kalau terdapat dua sifat, katakanlah sifat I dan sifat II, maka gamet hanya boleh mempunyai satu alel dari sifat I ditambah satu alel dari sifat II. Di mana alel-alel tersebut terpilih secara acak.

Contoh 1:
Si laki-laki berambut keriting tadi, ternyata juga mempunyai tubuh yang tinggi dengan genotip (Tt), sehingga genotip rambut dan badannya yaitu (KkTt). Pada gamet laki-laki tersebut terkandung salah satu gen dari rambut ikal dan salah satu dari gen tubuh tinggi. Maka gametnya kemungkinan mempunyai gen KT, Kt, kT, atau kt.

Get the poin?

Ingat, dalam memilih gamet, kau hanya perlu memisahkan tiap-tiap alel, kemudian memasangkan alel tersebut kembali tetapi bukan dengan alel dari sifat yang sama. Kaprikornus contohnya mirip pola di atas, kau hanya perlu memisahkan KkTt menjadi K, k, T, dan t, kemudian memasangkannya kembali namun bukan dengan alel dari sifat yang sama, maka K dipasangkan dengan T atau t sehingga diperoleh KT dan Kt. Begitu pun k dipasangkan dengan T atau t sehingga diperoleh kT dan kt. Beres, 'kan?

Contoh 2:
Mangga berbuah cantik dan banyak (MmBbcc) akan mempunyai gamet dengan gen ...

Ingat! Pisahkan --> pasangkan lagi dengan yang tidak sejenis. Maka pola penentuan gametnya sanggup digambarkan sebagai berikut.


Gambar 5. Bagan penentuan gamet

Coba yang anti mainstream bro!
Apa macam gamet dari individu bergenotip AaBbCc ???

HUKUM MENDEL II

Hukum Asortasi Bebas

Pewarisan sifat dari sautu individu ke keturunannya tidak akan terjadi hanya hingga penyimpanan gen dalam gamet saja. Namun, gamet tersebut harus dipadukan dengan gamet pasangannya sehingga gen pada masing-masing gamet membentuk satu kesatuan genotip. Misalkan sel sperma membawa gen Kt, sedangkan sel ovum membawa gen kT, maka sesudah fertilisasi, zigot keturunannya yang terbentuk akan mempunyai genotip KkTt yang diperoleh dari penggabungan gen pada masing-masing gamet.

Namun, proses fertilisasi tersebut terjadi secara acak, artinya dari banyak gamet yang terbentuk, dan dengan gen dari sifat yang dibawanya, fertilisasi sanggup terjadi pada gamet yang mana saja dan dengan alel sifat yang mana saja.

Contoh: Pria berambut keriting dan berbadan tinggi mempunyai genotip KkTt, menikah dengan perempuan berambut lurus berbadan tinggi dengan genotip kkTt. Jika mereka mempunyai anak, maka kemungkinan genotip dan fenotip anaknya yaitu ...

Untuk menuntaskan kasus perkawinan orang-orang ini, ikuti langkah berikut.


  1. Kamu harus memilih dulu gamet si pria. Jika genotipnya KkTt, maka kemungkinan gametnya ada 4 macam, yaitu KT, Kt, kT, dan kt.
  2. Setelah itu, kau memilih gamet dari si wanita. Jika genotipnya kkTt, maka kemungkinan gametnya ada 2 macam, yaitu kT dan kt.
  3. Gamet (sperma) si laki-laki akan berfertilisasi dengan gamet (ovum) si perempuan dikala perkawinan, namun kau tidak tau tipe sperma yang mana bertemu dengan tipe telur yang mana. Oleh lantaran itu, masing-masing gamet dari laki-laki dan perempuan dipasangkan semuanya secara acak.


Lebih praktis memasangkannya menggunakan tabel mirip berikut:

Tabel persilangan.


Dari tebel di atas, kita sanggup mengetahui bahwa apabila sperma yang membawa alel KT bertemu dengan ovum yang ternyata membawa alel kT akan menghasilkan kemungkinan genotip KkTT (kotak pertama). Pun apabila sperma yang membawa alel kT bertemu dengan ovum yang ternyata membawa alel kt, maka genotip zigotnya menjadi kkTt. Bagaimana dengan lainnya? Silakan cari sendiri.

Setelah memilih genotip, maka selanjutnya memilih fenotipnya. Dari informasi yang ada, bawah gen K memilih sifat rambut keriting, k sifat rambut lurus, dengan keriting lebih berpengaruh dari lurus (Kk = keriting, berarti K > k). Dan gen T memilih tubuh tinggi, k memilih tubuh pendek, di mana T mengungguli t (Tt = tingggi, berarti T > t). Kasus tersebut dikenal dengan sifat gen lebih banyak didominasi (unggul) dan resesif (lemah).

Maka pada kasus ini, kalau terdapat genotip KkTT, fenotipnya yaitu berambut keriting berbadan tinggi . Jika genotipnya yaitu kkTt maka fenotipnya berambut lurus berbadan tinggi. Mengerti? Silakan tentukan sendiri fenotip sisanya.

Nah, klarifikasi yang bertele-tele di atas merupakan rangkaian proses yang disebut Asortasi Bebas atau persilangan (hibrid).

Berikut pola penerapan Asortasi Bebas dalam sebuah soal yang biasanya muncul dalam ujian.

Contoh 1
Kucing berambut Hitam Lebat (HhLl) disilangkan dengan kucing berambut Putih Tipis (hhll), diketahui gen hitam dan lebat yaitu dominan. Maka kemungkinan belum dewasa kucing yang akan lahir mempunyai fenotip ...

Penyelesaian: Ingat! dalam menuntaskan problem persilangan, maka kau harus selalu melaksanakan 3 hal sebelum memilih fenotip atau menjawab pertanyaan. Yaitu:


  1. Menentukan parental (P). Parental yaitu genotip individu yang akan disilangkan. Dalam pola ini, Parental yaitu HhLl dan hhll.
  2. Menentukan gamet (G) dari masing-masing genotip parental. (terapkan aturan Mendel I).
  3. Memadukan gamet induk. (terapkan aturan Mendel II) sehingga diperoleh genotip keturunan.


Untuk memudahkan penyelesaian, maka kau perlu menciptakan skema persilangan sebagai berikut.


Gambar 6. Bagan persilangan

Cermati skema tersebut, maka kau akan mendapat pola fenotip yang kau butuhkan.

Contoh 2
Ercis berbiji Bulat warna hijau homozigot (BBkk) disilangkan dengan Ercis berbiji Kisut warna kuning homozigot (bbKK) menghasilkan F1 yang 100% Bulat Kuning Heterozigot. Jika F1 di silangkan dengan sesamanya, maka berapakah perbandingan Ercis berbiji Bulat Kuning dan Kisut Hijau pada F2 nya?

Penyelesaian: Ingat! Parental --> Gamet --> Padukan.

Namun di sini kau menemukan istilah baru, yaitu Homozigot, Heterozigot, F1, dan F2. Apa itu?


  • Homozigot yaitu genotip yang sama dari suatu sifat, contohnya KK, LL, HH, atau kk, ll, hh.
  • Heterozigot mengatakan genotip yang berbeda dari suatu sifat, contohnya Kk, Ll, Hh.
  • F1 (filial 1) yaitu keturunan generasi pertama, merupakan belum dewasa dari induk tetua.
  • F2 (filial 2) yaitu keturunan generasi pertama dan merupakan belum dewasa dari F1.


Oleh lantaran itu kau perlu mencari tahu genotip F1 terlebih dahulu dengan menyilangkan induk tetua (BBkk dengan bbKK) dengan prinsip persilangan yang sama, Parental --> Gamet --> Padukan, sehingga didapat genotip F1 (Fenotipnya sudah dijelaskan di soal).

Kemudian genotip F1 disilangkan dengan sesamanya dengan prinsip persilangan yang sama, Parental --> Gamet --> Padukan, sehingga diperoleh genotip F2.


Untuk memudahkan penyelesaian, maka kau perlu menciptakan skema persilangan sebagai berikut.


Gambar 7. Bagan persilangan

Cermati skema tersebut. Setelah itu kau memilih fenotip pada F2. Lalu hitung jumlah masing-masing fenotip dan bandingkan satu sama lain. Barulah kau sanggup memilih tanggapan dari soal tersebut.

Bagaimana, praktis 'kan sebenarnya?

Bisakah kau menerapkan pada persilangan yang lebih besar?
Misalkan, individu dengan genotip AaBbcc disilangkan dengan individu bergenotip aaBbCC. Maka kemungkinan genotip yang akan muncul pada keturunannya yaitu ... Silakan dikerjakan sendiri.

Load comments