Mei 2018 - Raytecho -->
Latest Update
Fetching data...

Rabu, 16 Mei 2018

Teks Laporan Hasil Observasi: Pengertian, Fungsi, Struktur, Dan Ciri Kebahasaan



TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI (LHO)

A. Pengertian

Laporan hasil observasi ialah isu atau informasi yang dibentuk menurut pengamatan. Kosasih (2014:43) menyatakan bahwa teks laporan hasil observasi mengemukakan fakta-fakta yang diperoleh dari hasil pengamatan, bukan hasil imajinasi. Hal ini menegaskan bahwa yang diungkapkan dalam laporan hasil observasi ialah sesuatu yang terjadi.

B. Fungsi

Laporan hasil observasi dimaksudkan untuk memberitahukan atau menjelaskan suatu kegiatan yang dilakukan. Hasil observasi terhadap suatu objek juga sanggup berfungsi untuk memberitahukan kepada pihak berwenang atau terkait suatu informasi. Selanjutnya, informasi tersebut sanggup dijadikan sebagai dasar penyusunan kebijakan. Contohnya ialah teks laporan hasil observasi kerusakan lingkungan. Selain itu, banyak teks laporan hasil observasi yang sanggup dijadikan materi informasi untuk banyak sekali kepentingan. Teks laporan hasil observasi secara umum juga berfungsi sebagai alat pendokumentasian suatu objek atau suatu kegiatan.

C. Struktur

Setiap teks niscaya mempunyai struktur dan unsur pembangun. Demikian pula dengan teks laporan hasil observasi. Teks laporan hasil observasi disusun dengan struktur (a) pernyataan umum atau klasifikasi, (b) deskripsi bagian, dan (c) deskripsi manfaat. Pernyataan umum berisi pembuka atau pengantar hal yang akan disampaikan. Bagian ini berisi hal umum perihal objek yang akan dikaji, menjelaskan secara garis besar pemahaman perihal hal tersebut. Penjelasan detail mengenai objek atau bagian-bagiannya terdapat pada deskripsi bagian. Deskripsi manfaat mengatakan bahwa setiap objek yang diamati mempunyai manfaat atau fungsi dalam kehidupan.

D. Aspek atau Ciri Kebahasaan

1. Kata serta Frasa Verba dan Nomina

Jenis kata dan kelompok kata (frasa) yang secara umum dikuasai dipakai dalam sebuah teks laporan hasil observasi ialah verba (kata kerja) dan nomina (kata benda).

Contoh:

Nomina: wayang (kata), wayang golek (frasa).

Verba: memutuskan (kata), sudah membagi (frasa).

2. Afiksasi

Dalam acara berbahasa, kata yang dipakai sanggup berupa kata dasar atau kata bentukan. Kata dasar ialah kata yang belum menerima imbuhan, pemajemukan, atau pengulangan. Kata bentukan ialah kata yang telah menerima imbuhan (afiksasi), pengulangan (reduplikasi), dan pemajemukan dikala digunakan.

Kata yang menerima proses pengimbuhan sanggup berubah jenis. Misalnya, kata berjenis verba sanggup bermetamorfosis nomina jikalau menerima imbuhan. Contoh, kata “minum” (verba) menerima imbuhan “–

an” menjadi “minuman” (nomina).

3. Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi

kalimat definisi, yaitu kalimat yang memakai verba definitif dan kalimat deskripsi, yaitu kalimat yang memakai verba sebagai deskriptif.

Contoh kalimat definisi yaitu, Wayang ialah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya orisinil Indonesia.

Contoh kalimat deskripsi ialah Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai dengan kaidah pulasan wayang pendalangan, diberi tangkai dari materi tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri atas tuding dan gapit.

4. Kalimat Simpleks dan Kompleks

Kalimat yang hanya mempunyai satu klausa disebut sebagai kalimat simpleks atau biasa disebut pula sebagai kalimat tunggal.

Contoh kalimat simpleks  adalah Ada bermacam-macam jenis topeng di museum ini. (P S K).

Kalimat kompleks atau kalimat beragam ialah kalimat yang mempunyai dua atau lebih klausa. Kalimat kompleks dibagi menjadi dua macam, yaitu kalimat kompleks atau beragam setara dan kalimat kompleks atau beragam bertingkat. Kalimat beragam setara mempunyai dua klausa yang setara dalam suatu kalimat, sedangkan kalimat beragam bertingkat mempunyai klausa ganda yang tidak sama atau berada di bawah fungsi utama suatu kalimat.

Contoh

1. Kelelawar aktif pada malam hari, tetapi tidur pada siang hari. (kalimat beragam setara).

2. Keberadaan D’topeng tidak sanggup dipisahkan dengan Museum Angkut sebab kedua kawasan ini berada di satu kawasan yang sama. (kalimat beragam bertingkat).


Read More

Sabtu, 12 Mei 2018

Program Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019 Bahasa Indonesia Kelas Viii Smp/Mts. Kurikulum 2013


PROGRAM SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2018/2019 BAHASA INDONESIA KELAS VIII SMP/MTs.

Salah kiprah guru yakni menyusun perangkat pembelajaran. Berikut disajikan pola jadwal semester 1 tahun pelajaran 2018/2019 mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII semester 1 kurikulum 2013






UNDUH FILE PROGRAM SEMESTER https://drive.google.com/open?id=1Q5GYP83Q-PZVnXd9QvFBQ3PpoU6bo94l
Read More

Prota Tahun Pelajaran 2018/2019 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas Viii Smp/Mts



Salah kiprah guru yaitu menyusun perangkat pembelajaran. Berikut disajikan teladan aktivitas tahunan (prota) tahun pelajaran 2018/2019 mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII semester 1 kurikulum 2013




PROGRAM TAHUNAN
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
TAHUN 2018/2019

Semester Kompetensi Dasar Jumlah Jam
1 3.1  Mengidentifikasi unsur unsur teks gosip (membanggakan dan memotivasi) yang didengar dan dibaca 4
4.1  Menyimpulkan isi dari gosip (membanggakan dan memotivasi) yang dibaca dan didengar 6
3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan teks gosip (membanggakan dan memotivasi) yang didengar dan dibaca berita 4
4.2 Menyajikan data, informasi dalam bentuk berita  secara ekspresi dan tulis dengan memperhatikan struktur, kebahasaan,  atau  aspek ekspresi (lafal, intonasi, mimik, kinesik) 6
3.3 Mengidentifikasi informasi teks iklan, slogan, atau poster (yang menciptakan besar hati dan memotivasi) dari banyak sekali sumber yang dibaca dan didengar 4
4.3 Menyimpulkan isi iklan, slogan, atau poster (membanggakan dan memotivasi) dari banyak sekali sumber 4
3.4 Menelaah pola penyajian dan kebahasaan teks iklan, slogan, atau poster (yang menciptakan besar hati dan memotivasi) dari banyak sekali sumber yang dibaca dan didengar 4
4.4 Menyajikan gagasan, pesan, undangan dalam bentuk iklan, slogan, atau poster secara ekspresi dan tulis 8
3.5  Mengidentifikasi informasi teks eksposisi berupa artikel ilmiah terkenal dari koran/majalah) yang didengar dan dibaca yang didengar dan dibaca 4
4.5 Menyimpulkan isi teks eksposisi (artikel ilmiah terkenal dari koran dan majalah) yang diperdengarkan dan dibaca 4
3.6 Menelaah isi dan struktur teks eksposisi (berupa artikel ilmiah terkenal dari koran/majalah) yang diperdengarkan atau dibaca 4
4.6  Menyajikan gagasan, pendapat ke dalam bentuk teks eksposisi yang berupa artikel ilmiah terkenal (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya, dll) secara ekspresi dan tertulis dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, aspek lisan 6
3.7 Mengidentifikasi unsur-unsur pembangun teks puisi yang diperdengarkan atau dibaca 4
4.7 Menyimpulkan unsur-unsur pembangun dan makna teks puisi yang diperdengarkan atau dibaca 4
3.8 Menelaah unsur-unsur pembangun teks puisi (perjuangan, lingkungan hidup, kondisi sosial, dan lain-lain) yang diperdengarkan atau dibaca 4
4.8 Menyajikan gagasan, perasaan, pendapat dalam bentuk teks puisi secara tulis/lisan dengan memperhatikan unsur-unsur pembangun puisi 6
3.9  Mengidentifikasi informasi dari teks ekplanasi berupa paparan insiden suatu fenomena alam yang diperdengarkan atau dibaca dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, dan isi secara tertulis 4
4.9  Meringkas isi teks eksplanasi yang berupa proses terjadinya suatu fenomena dari bermacam-macam sumber yang didengar dan dibaca 6
3.10  Menelaah teks eksplanasi berupa paparan insiden suatu fenomena alam yang diperdengarkan atau dibaca 4
4.10  Menyajikan informasi, data dalam bentuk teks eksplanasi proses terjadinya suatu fenomena secara ekspresi dan tulis dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, atau aspek lisan 6
JUMLAH 96
2 3.11 Mengidentifikasi informasi pada teks ulasan wacana kualitas karya (film, cerpen, puisi, novel, karya seni daerah) yang dibaca atau diperdengarkan 6
4.11 Menceritakan kembali isi teks ulasan wacana kualitas karya (film, cerpen, puisi, novel, karya
seni daerah) yang dibaca atau didengar
6
3.12 Menelaah struktur  dan kebahasaan teks ulasan (film, cerpen, puisi, novel, karya seni daerah) yang diperdengarkan dan dibaca 6
4.12 Menyajikan jawaban wacana kualitas karya (film, cerpen, puisi, novel, karya seni daerah, dll.) dalam bentuk teks ulasan secara ekspresi dan tulis dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, atau aspek lisan 6
3.13 Mengidentifikasi jenis saran, ajakan, arahan, dan pertimbangan wacana banyak sekali hal positif atas permasalahan faktual dari teks persuasi (lingkungan
hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) yang didengar dan dibaca
6
4.13 Menyimpulkan isi saran, ajakan, arahan, pertimbangan wacana banyak sekali hal positif permasalahan faktual dari teks persuasi (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) yang didengar dan dibaca 6
3.14 Menelaah struktur dan kebahasaan teks persuasi yang berupa saran, ajakan, dan pertimbangan wacana banyak sekali permasalahan faktual (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya, dll) dari banyak sekali sumber yang didengar dan dibaca 6
4.14 Menyajikan teks persuasi (saran, ajakan, arahan, dan pertimbangan) secara tulis dan ekspresi dengan memperhatikan struktur, kebahasaan, atau aspek lisan 8
3.15 Mengidentifikasi unsurunsur drama (tradisional dan modern) yang disajikan dalam bentuk pentas atau naskah 6
4.15 Menginterprestasi drama (tradisional dan modern) yang dibaca dan ditonton/didengar 6
3.16 Menelaah karakteristik unsur dan kaidah kebahasaan dalam teks drama yang berbentuk naskah atau pentas 6
4.16 Menyajikan drama dalam bentuk pentas atau naskah 8
3.17 Menggali dan menemukan informasi dari buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca 6
4.17 Membuat peta konsep/garis alur dari buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca 6
3.18 Menelaah unsur buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca 6
4.18 Menyajikan jawaban terhadap buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca secara lisan/tertulis 8
JUMLAH 102
                                                                                                     Kartasura, 14 Juli 2018
Mengetahui
Kepala Sekolah,                                                                                   Guru Bahasa Indonesia,

Read More